Transformasi Digital: Menuju Pemilu yang Aman dan Inklusif

Semarang - Transformasi digital telah menjadi kunci dalam persiapan menuju pemilu yang aman dan inklusif di Indonesia. Materi yang disampaikan oleh Wahyu Widodo, seorang dosen dari UPGRIS, di acara Festival Teknologi dan Informasi Komunikasi (FesTIK) di Universitas PGRI Semarang pada Jumat dan Sabtu, 27-28 Oktober 2023, menjadi sorotan utama dalam rangka memahami dampak positif digitalisasi dalam proses pemilu.

Wahyu Widodo membahas betapa pentingnya digitalisasi merambah ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil. Menurutnya, memastikan bahwa masyarakat di daerah-daerah terpencil memiliki akses dan pemahaman yang memadai tentang teknologi adalah kunci dalam menjaga integritas pemilu di masa depan.

Pemilu bukan hanya soal pemilihan wakil rakyat, tetapi juga tentang masa depan bangsa selama lima tahun ke depan. Dalam era digital, menjaga keamanan pemilu dari potensi manipulasi dan gangguan eksternal menjadi semakin penting.

Dalam konteks ini, Wahyu Widodo menekankan pentingnya berhati-hati dalam menghadapi berita hoaks yang dapat mengganggu proses pemilu. Peserta diajak untuk belajar memfilter informasi secara mandiri dan memastikan sumber berita yang mereka terima. Menyadari bahwa pemilu yang aman adalah pemilu yang terhindar dari manipulasi dan gangguan eksternal.

Peran Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) juga menjadi bagian penting dalam memastikan integritas pemilu. Peserta diajak untuk memahami peran dan tugas Bawaslu dalam menjaga keadilan dan transparansi dalam proses pemilu. Bawaslu adalah lembaga independen yang bertanggung jawab untuk memantau dan mengawasi pemilu serta mengatasi pelanggaran yang mungkin terjadi.

Peserta, yang mayoritas merupakan Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari seluruh Indonesia, diingatkan bahwa peran mereka dalam memastikan integritas pemilu sangatlah penting. Dalam era digital, TIK memiliki potensi besar untuk mendukung transparansi, keadilan, dan integritas dalam pemilu.

Peserta workshop, termasuk Relawan TIK dari Kota Blitar, aktif mengikuti berbagai acara yang diselenggarakan oleh panitia FesTIK 2023 Semarang. Mereka adalah garda terdepan dalam memahami pentingnya teknologi dalam memajukan pemilu dan memastikan pemilu yang aman dan adil bagi masa depan bangsa.

Materi dari Wahyu Widodo di FesTIK menunjukkan betapa pentingnya pemahaman digital dan digitalisasi dalam menjaga keamanan dan integritas pemilu. Transformasi digital adalah alat yang sangat kuat dalam memastikan bahwa pemilu di masa depan akan berjalan dengan transparansi, keadilan, dan keamanan yang maksimal, menjaga masa depan bangsa Indonesia untuk lima tahun mendatang.

0 Comments